Bola.com, Tokyo Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii / Apriyani Rahayu sukses meraih emas di Olimpiade Tokyo 2020. Ia berhasil mengalahkan wakil China pada, Senin (2/8/2021).
Perjuangan meraih emas ini juga punya perjalanan panjang untuk pasangan ini. Keduanya, memiliki kisah masing-masing untuk bisa meraih hasil terbaik di Olimpiade Tokyo 2020.
Apriyani Rahayu mengatakan jika perjuangannya di Tokyo berkat dari dukungan kedua orang tua sejak kecil. Ia mengatakan sudah didukung sejak lama oleh kedua orang tuanya.
“Pada saat itu saya suka (bulutangkis) karena keluarga saya hobi dengan bulutangkis. Lalu saya tertarik ya, jadi suka main dengan keluarga. Jadi orang tua sudah sangat mendukung banget sih, sampe dibela-belain deh pokoknya.” Ujar Apriyani Rahayu.
Lain kisah dari Apriyani Rahayu, Greysia Polii punya perjalanan yang panjang untuk bisa meraih medali emas di Olimpiade.
Dunia berputar untuk semua orang, begitu pula bagi Greysia Polii. Olimpiade London, Inggris pada 2012 menjadi catatan kelam baginya. Bersama pasangan ganda putrinya, Meiliana Jauhari, ia dilarang meneruskan kiprahnya di Olimpiade London.
Federasi Bulangkis Dunia (BWF), menjatuhkan hukuman diskualifikasi untuk Greysia/Meiliana dan tiga ganda putri lainnya, Jung Kyung-eun/Kim Ha-na, Ha Hung-eun/Kim Min-jung (Korea Selatan), dan Xialo/Yu Yang (China) dengan vonis pelanggaran disiplin.
Ia menemukan titik balik saat dia bertemu dengan sang pelatih, Eng Hian. Menurutnya sang pelatih terus mendukung karier nya hingga ia berhasil.
“Pada 2017, saya berada di Pelatnas PBSI dan akan gantung raket ketika Nitya cedera dan menjalani operasi. Tetapi, pelatih bilang ke saya untuk menunggu lebih dulu dan membantu pemain muda untuk bangkit,” terangnya.
Keputusan Greysia bertahan dan menyambar peluang berduet dengan Apriyani ternyata menjadi keputusan yang sangat tepat.
Greysia Polii / Apriyani Rahayu telah berhasil membayar kisah panjang mereka dengan medali emas yang mereka dapatkan di Olimpiade Tokyo 2020.